Apa rasanya menikah dalam trauma?
Apa rasanya menikah karena perjodohan?
Apa rasanya menikah tanpa Sex?
Apa rasanya menikah tanpa cinta?
judulnya MARRIAGEABLE by Riri Sardjono
sepanjang baca buku ini aku gag bisa berhenti untuk gak teriak
gilaaa,,semua dialog antartokohnya smart,,
salut deh buat mba riri,, bagi aku buku ini berkesan banget,,
sangat padat, meaningful, dan memperlihatkan sebuah pandangan yang tidak biasa mengenai cinta dan perknikahan. kenapa wanita harus menikah secepatnya? pertanyaan2 itu yang selalu dipertanyakan oleh flory, tokoh utama dalam buku ini.
"Karena loe punya kantong rahim, darling"
Ceritanya sendiri tentang Flory, wanita karir berumur 32 thn yang dijodohkan oleh ibunya dengan Vadin, anak dari sahabat ibunya. Dalam pernikahan mereka, flory mengajukan suatu syarat, yaitu tidak ada sex dalam pernikahan mereka. can u imagine marriage without sex?,,,
Kesimpulannya buku ini wajib dibaca. Tentang cinta yang datang bukan dari pandangan pertama, tapi dari ciuman pertama,,ummm,,bahwa sebenarnya kebahagiaan itu butuh sebuah perjuangan untuk kita meraihnya, dan cinta itu sendiri bisa datang seiring berjalannya waktu. Asalkan kita merasa nyaman dengan pasangan kita di dalam pernikahan. Bagiku, buku ini memberi sebuah pandangan baru tentang apa itu cinta.
Gilang tidak mencintaiku seperti yang aku kira. Seperti yang aku harapkan. Seperti yang aku mau. Seperti yang aku berikan padanya. Sebuah kenyataan yang selama ini selalu diungkapkan Dina dengan caranya sendiri. Sinis dalam tawa, bahwa cinta bukanlah sebuah pengharapan. Cinta hanyalah perhentian sementara saat kita sedang menikmati sesuatu yg baru. Cinta bukanlah sesuatu yg seperti Ara yakini selama ini. Sebuah rasa yg abadi. Cinta terlalu ringan utk bisa kita tangkap, cinta terlalu lentur untuk bisa kita jerat, cinta terlalu maya untuk bisa bertahan, cinta terlalu indah untuk bisa bertahan ditengah jutaan keindahan dunia yang tidak pernah berhenti memunculkan sesuatu yg baru.
"kita semua punya masalah flo, gue gak perlu punya masalah yg sama kayak elo untuk bisa ngerti gimana rasanya sakit"
terlalu sederhana untuk kusadari. tidak ada alasan utk sebuah cinta. karena cinta terlalu indah utk punya alasan apapun, selain krn cinta.